Olahraga beladiri saat ini
mengalami perkembangan yang cukup pesat di tanah air, terutama di kota-kota
besar seperti Jakarta,
Bandung, Surabaya, Medan dan Banjarmasin. Mulai dari
olahraga beladiri yang bersifat tradisional sampai dengan olahraga beladiri
yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di masa mendatang, dan
mulai dari olahraga beladiri yang bersifat kesehatan sampai dengan olahraga
beladiri yang bersifat prestasi.
Judo merupakan salah satu olahraga
beladiri yang dikembangkan dan dibina bukan saja untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, melainkan juga digunakan untuk membina mental dan kepribadian
seseorang. Bahkan judo merupakan olahraga yang dapat mengharumkan nama bangsa
di kancah olahraga internasional melalui prestasi-prestasi, seperti yang
ditunjukkan oleh atlet-atlet judo pada even olahraga internasional seperti Sea
Games dan Asian Games.
Olahraga judo diciptakan pada tahun
1882 oleh Jigoro Kano. Judo merupakan olahraga beladiri yang berasal dari
Jujitsu atau disebut Yawara dan Taijutsu.
Keduanya merupakan jenis Bujutsu (seni beladiri tradisional Jepang),
yaitu perkelahian tangan kosong. Taijutsu dan Yawara adalah suatu sistem
serangan yang melibatkan bantingan, pukulan, tendangan, cekikan, patahan sendi,
memutar pinggang, menjatuhkan lawan dan bertahan sewaktu diserang dengan tangan
kosong.
Mengenai arti dan asal kata Judo
oleh Jigoro Kano (1989:16) dijelaskan sebagai berikut:
The word jujutsu and judo are each written
with two Chinese characters. The Ju in both is the same and means “gentleness”
or “giving way”. The meaning of Jutsu is “art, practice”, and Do means
“principle” or “way”, the way being the concept of life it self. Jujutsu may be
translated as “the gentle art”, judo as “the way of gentleness”, with the
implication of first giving way to ultimately gain victory.
Penjelasan di atas dapat diartikan bahwa kata jujitsu dan judo
ditulis dalam dua bentuk huruf China.
Kedua kata ju antara jujutsu dan judo memberikan pengertian yang sama yaitu
lemah lembut atau memberikan jalan, jutsu bisa diartikan sebagai seni dan
latihan, sedangkan do berarti prinsip atau cara yang menjadi konsep hidup
sendiri. Jujutsu bisa diartikan sebagai seni yang “lemah lembut” dengan tujuan
mengalah lebih dahulu untuk mencapai kemenangan.
Dachlan Elias (1987:70) menjelaskan
tentang keistimewaan Judo sebagai olahraga beladiri bahwa, “Judo adalah
olahraga yang universal, judo tidak mengenal macam-macam aliran, faham seperti
olahraga lainnya”. Kemudian Noors (2000:8) menjelaskan, “Judo terdiri dari dua
suku kata, yaitu Ju dan Do. Ju berarti halus atau lembut dan Do adalah cara
atau jalan. Jadi kata Judo adalah cara yang halus atau jalan yang lembut.”
Selanjutnya Kadir (1985:15) menjelaskan, “Tujuan Judo adalah untuk membina
mental maupun fisik seseorang berjiwa kesatria yang disesuaikan dengan arti
daripada Judo sendiri, yaitu Ju berarti kebenaran dan Do berarti jalan, jadi
seorang pejudo itu haruslah berjalan pada garis yang benar sesuai dengan jiwa
seorang kesatria.”
1.
Latihan Dasar Dalam
Olahraga Judo
Latihan dasar dalam olahraga judo meliputi persiapan
(shizen), teknik pegangan (kumikata), teknik mengacaukan keseimbangan lawan
(kuzushi), teknik berputar (tai sabaki), cara berjalan (shintai), saat kehilangan
keseimbangan (tsukuri), saat melakukan teknik (kake), dan cara jatuh (ukemi).
Latihan-latihan dasar ini dimaksudkan agar pejudo mempunyai kemampuan yang
mendasar dalam belajar atau berlatih teknik-teknik judo selanjutnya yang
merupakan teknik-teknik beladiri.
Sikap Persiapan
(shizen). Sikap persiapan dalam olahraga judo
merupakan hal yang penting, baik dalam latihan maupun pertandingan. Hal ini
disebabkan sikap persiapan merupakan salah satu indikasi penggunaan suatu
teknik judo, sehingga setiap pejudo akan selalu waspada dengan sikap persiapan
yang digunakan oleh lawannya.
Sikap persiapan dalam olahraga judo dibagi menjadi dua
bagian yaitu sikap berdiri biasa (shizen hontai) dan sikap bertahan (jigotai).
Teknik Pegangan Dalam Olahraga Judo (Kumikata). Dalam suatu pertandingan, setiap pejudo mempunyai karakteristik
pegangan yang berbeda-beda. Teknik pegangan yang biasa digunakan adalah
pegangan dua tangan dan pegangan satu tangan. Teknik pegangan ini merupakan
indikasi tipe pejudo itu sendiri yaitu tipe menyerang, bertahan maupun tipe
serangan balik.
Pegangan merupakan salah satu tahapan untuk melakukan
suatu teknik judo. Dengan kata lain pegangan berpengaruh terhadap gerak
selanjutnya.
Teknik Mengacaukan Keseimbangan Lawan (Kuzushi). Kuzushi adalah suatu cara untuk
menghilangkan keseimbangan tubuh lawan, sehingga keadaan tersebut memudahkan
seorang pejudo untuk melakukan bantingan dengan tenaga yang minimal. Kuzushi
terdiri dari delapan arah yang dikenal sebagai Happono-Kuzushi. Mengenai
kuzushi dengan sikap berdiri biasa dan pegangan biasa dijelaskan oleh Kano (1989:42) sebagai
berikut:
1)
Tori menarik Uke ke depan
2)
Tori mendorong Uke ke belakang
3)
Tori menarik Uke ke samping kiri
4)
Tori menarik Uke ke samping
kanan
5)
Tori mendorong Uke ke sudut
kanan belakang
6)
Tori menarik Uke ke ke sudut
kanan depan
7)
Tori mendorong Uke ke sudut
kiri belakang
8)
Tori menarik Uke ke sudut kiri
depan
Berkaitan dengan penjelasan
tersebut, Kadir (1999:24) menjelaskan, “Dasar kuzushi adalah mendorong dan
menarik yang dilakukan dengan seluruh tubuh (full body), tidak hanya dengan
lengan atau tangan.” Lebih lanjut Kadir (1999:24) menjelaskan sebagai berikut:
Untuk dapat melakukan bantingan atau lemparan judo yang baik terlebih
dahulu harus menghilangkan keseimbangan lawan. Penggunaan tenaga atau kekuatan
yang paling efisien, adalah sangat penting untuk memecahkan atau menghilangkan
keseimbangan lawan berpegang pada prinsip tenaga gerak.
Teknik Berputar
(Tai Sabaki). Tai sabaki adalah bergerak dengan teratur
untuk melakukan suatu teknik di mana semua unsur badan ada koordinasi yang baik
dalam waktu yang tepat, mulai tangan, kaki, dan pinggang menuju suatu arah
tertentu. Ada lima jenis tai sabaki
yaitu: 1) Gerak memutar samping depan (mae sabaki), 2) Gerak memutar samping
belakang (ushiro sabaki), 3) Gerak memutar balik silang (mae ushiro sabaki), 4)
Gerak memutar maju (mae mawari sabaki), dan 5) Gerak memutar mundur (ushiro
mawari sabaki).
Cara Berjalan
(Shintai). Shintai adalah cara berjalan baik ke
arah depan, belakang maupun samping. Cara berjalan ini turut menentukan proses
pelaksanaan teknik bantingan. Secara alamiah, cara berjalan biasa disebut ayumi
ashi, tetapi cara berjalan yang biasa digunakan pejudo apabila berhadapan
dengan lawan disebut tsugi ashi.
Saat Kehilangan
Keseimbangan (Tsukuri) dan Saat Melakukan Teknik (Kake). Pada saat seorang pejudo akan melakukan suatu teknik bantingan,
terdapat dua istilah yang satu sama lain sering berkaitan yaitu Tsukuri dan
Kake. Mengenai Tsukuri dan Kake dijelaskan oleh Kano (1985:44) bahwa, “To execute a throw
(kake), after breaking your opponent’s balance you must move your body into
position for the throw. This is known as tsukuri.” Kemudian Noors (1985:13)
menyatakan, “Tsukuri adalah saat melakukan gerakan untuk melaksanakan teknik
sampai saat lawan hilang keseimbangannya. Kake adalah saat untuk melaksanakan
teknik.”
Cara Jatuh
(Ukemi). Sebelum seorang pejudo belajar teknik
membanting, ia harus dapat menguasai cara jatuh dengan baik dan benar agar pada
saat latihan atau pertandingan apabila dibanting oleh lawan dapat menghindari
cedera akibat jatuhan tersebut. Noors (1989:13) menjelaskan, “Ukemi adalah cara
untuk menghindarkan diri dari kecelakaan dalam latihan dan pertandingan yang
berupa teknik-teknik jatuhan / cara jatuh …” Berkenaan dengan cara jatuh,
Hidayat (1990:67) menjelaskan sebagai berikut:
Seseorang yang dibanting atau terjatuh, saat jatuh
melakukan teknik ‘memecah jatuh’. Tujuannya adalah agar supaya perkenaan saat
impact diusahakan sebesar-besarnya / seluas-luasnya. Saat jatuh, tangan memukul
lantai (mengurangi G), seluruh bagian tubuhnya jatuh bersamaan sehingga luas
permukaannya besar.
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik-teknik
penunjang yang berperan penting dalam olahraga judo meliputi teknik persiapan,
pegangan, mengacaukan keseimbangan lawan, berputar, berjalan, saat kehilangan
keseimbangan, melakukan suatu teknik dan cara jatuh.
Informatif sekali artikel yudo nya pak. Terima kadih sudah berbagi.
ReplyDeleteteknik dasar bola basket