Friday, April 18, 2014

Permainan Bola Basket


Kata dasar dari permainan adalah main. Kata main menurut Poerwadarminta (1984:620) berarti, “Perbuatan untuk menyenangkan hati (yang dilakukan dengan alat-alat atau tidak).” Kata kerja dari permainan menurut Poerwadarminta (1984:620) adalah bermain yang berarti, “Melakukan sesuatu (dengan alat dan sebagainya) untuk bersenang-senang; berbuat sesuatu dengan bersenang-senang saja.” Kemudian Sukintaka (1991:1) menyatakan bahwa, “Bermain merupakan kata kerja sedangkan permainan merupakan kata benda. Individu bermain berarti individu mengerjakan suatu permainan, sedangkan permainan merupakan sesuatu yang dikenai kerja bermain.” Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa permainan merupakan kata benda yang menunjukkan suatu kegiatan baik bersifat fisik maupun psikis, menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat, dan dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Olahraga bola basket termasuk dalam olahraga permainan, karena ada alat atau objek yang digunakan untuk bermain yaitu bola dan aktivitas bermain yang dilakukan dapat memberikan kesenangan.
Olahraga bola basket merupakan suatu permainan beregu yang menuntut kerjasama dari tiap anggota dalam satu tim.  Kerjasama tersebut dilakukan melalui penggunaan taktik dan strategi dengan cara mengoper bola dari satu pemain ke pemain lainnya. Olahraga bola basket sebagai permainan ditunjukkan dengan penggunaan alat berupa bola basket yang dimainkan dengan cara dipantul-pantulkan dan dilempar. Tujuan utama dari permainan ini adalah memasukkan bola ke keranjang lawan dengan sebanyak-banyaknya dan menjaga keranjang sendiri dari serangan lawan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam dokumen PERBASI (1995:15) sebagai berikut:

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas 5 orang pemain. Tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang regu lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/score. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan/didribble ke segala arah, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa permainan bola basket merupakan permainan beregu dan menggunakan bola sebagai alat permainannya dengan tujuan memasukkan bola ke keranjang lawan melalui penggunaan teknik, taktik dan strategi bermain.

  1. Karakteristik Permainan Bola Basket
Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua tim yang berlawanan, setiap tim terdiri dari 12 pemain, masing-masing tim menurunkan 5 orang pemain yang pertama bermain di lapangan. Setiap tim berusaha membuat skor dengan cara memasukkan bola ke keranjang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha mencegah lawan untuk memasukkan bola.
Permainan bola basket mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  1. Dimainkan secara beregu
  2. Menggunakan bola basket sebagai alat atau objek permainannya
  3. Menggunakan ring atau keranjang sebagai sasaran tembak untuk menghasilkan angka
  4. Bola dimainkan dengan cara dipantulkan ke lantai, dilempar atau dioper, dan digelindingkan.
  5. Mempunyai peraturan permainan yang berbeda dengan permainan lainnya.
 Permainan bola basket termasuk ke dalam cabang olahraga yang memiliki gerakan yang komplek, karena aktivitasnya meliputi gerakan seluruh tubuh dan anggota badan, yaitu kaki, tangan, serta togok badan yang secara bersama seluruhnya aktif. Seperti saat melakukan dribbling, kaki terus bergerak searah pergerakan, tangan memantul-mantulkan bola, togok berfungsi sebagai penyeimbang pergerakan kaki dan tangan. Gerakan tersebut dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu.
Pola gerak dasar dari olahraga bola basket adalah berlari, melompat dan berjalan. Pola gerak tersebut relatif dominan digunakan dalam permainan bola basket, seperti pola gerak dasar berjalan dilakukan pada saat mendribble bola dan mengatur posisi sesuai strategi yang diterapkan. Pola gerak lari dilakukan pada saat mendribble bola, mengatur posisi sesuai strategi yang diterapkan, dan mengejar lawan yang membawa bola. Pola gerak melompat dilakukan pada saat melakukan tembakan dan menghalangi lawan yang akan melakukan tembakan.

  1. Antropometrik Tubuh Dalam Cabang Olahraga Bola Basket
Secara antropometrik, tinggi badan pemain bola basket di Indonesia cenderung di bawah rata-rata pemain bola basket di negara-negara lainnya, sehingga secara postur tubuh saja pemain-pemain bola basket di Indonesia relatif berada di bawah pemain dari negara-negara di kawasan Asia apalagi dibandingkan dengan pemain-pemain bola basket yang bermain dalam kompetisi NBA di Amerika.
          Kekurangan secara antropometik yang dimiliki pemain bola basket di Indonesia merupakan kenyataan dan kondisi yang harus diterima. Namun hal ini tidak berarti segalanya menjadi sia–sia, karena hasil dan prestasi dalam olahraga bola basket tidak hanya ditentukan oleh faktor antropometrik saja, tetapi mencakup banyak faktor diantaranya kualitas fisik, teknik, taktik, dan mental.
Aspek antropometrik sebagai salah satu kriteria dalam pemanduan bakat dan potensi atlet dalam suatu cabang olahraga menggambarkan tentang kesesuaian antara bentuk, tinggi dan berat badan dengan tuntutan cabang olahraga. Hal ini dilakukan agar kendala dan hambatan secara antropometrik dapat diminimalisasi, sehingga prestasi dapat dicapai secara maksimal. Mengenai antropometrik dijelaskan oleh Kretshcmer (t.t.) dalam Nurhasan (2000:43) sebagai berikut:

1.      Tipe Piknis, ciri-cirinya adalah:
a.    Badan agak pendek
b.    Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar.
c.    Leher pendek dan kuat
d.   Lengan dan kaki agak lemah
e.    Banyak lemak, sehingga otot-otot dan tulang-tulangnya tidak tampak nyata.
2.      Tipe Leptosom, ciri-cirinya adalah:
a.      Badan langsing kurus
b.     Rongga dada kecil, sempit pipih
c.      Lengan dan tungkai kurus
d.     Muka bulat telur
e.      Berat badan relatif kurang
3.      Tipe Atletis, ciri-cirinya adalah:
a.    Tulang-tulang dan otot nampak kuat
b.    Badan kokoh dan tegap
c.    Tinggi badan cukupan
d.   Bahu lebar dan dada besar serta kuat
e.    Muka bulat telur, badan lebih pendek dari tipe leptosom.
4.      Tipe Diplatis, tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe di atas dan memiliki ciri-ciri yang khas yaitu menyimpang dari konstitusi normal.


Dari tipe-tipe yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat bahwa tipe atletis adalah tipe yang cocok untuk pemain bola basket, karena dalam setiap olahraga khususnya olahraga bola basket memerlukan tubuh yang memiliki bentuk badan yang kuat, kokoh, tegap dan tinggi.

  1. Kondisi Fisik Pemain Bola Basket
Aspek kondisi fisik merupakan aspek yang paling mendasar bagi pengembangan aspek-aspek lainnya dan memberikan peranan yang sangat penting dalam pencapaian suatu prestasi olahraga. Hal ini oleh Harsono (1988:153) dijelaskan, “Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.” Kemudian Sajoto (1988:16) mengemukakan, “Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi.”
Secara umum kondisi fisik yang perlu dimiliki dan dilatih secara seksama terdiri dari beberapa komponen, Harsono (1988:100) menyebutkan, “Beberapa komponen kondisi fisik yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kekuatan otot (strength), kelentukan (fleksibility), kecepatan, stamina, kelincahan (agility) dan power.” Hal ini didasarkan pada tuntutan setiap cabang olahraga yang umumnya membutuhkan daya tahan, kekuatan, kecepatan dan kelentukan serta gabungan dari komponen fisik tersebut.
Penjelasan di atas menegaskan bahwa kondisi fisik merupakan bagian yang paling mendasar dalam usaha meningkatkan prestasi seorang atlet. Oleh karena itu dalam proses pelatihan cabang olahraga khususnya bola basket perlu adanya penekanan pada aspek fisik dengan tidak mengenyampingkan kondisi-kondisi lainnya seperti teknik, taktik dan mental. Hal ini didasarkan pada tuntutan olahraga bola basket yang dinamis dan membutuhkan penguasaan keterampilan yang sempurna sehingga faktor fisik menjadi sangat penting untuk mendukungnya.
Kondisi fisik yang diperlukan oleh seorang pemain bola basket adalah daya tahan umum, kekuatan, power, kelentukan dan kelincahan. Hal ini didasarkan pada tuntutan olahraga bola basket, seperti daya tahan umum dibutuhkan karena permainan bola basket dilakukan dalam waktu yang relatif lama dan pergerakan yang dinamis sehingga membutuhkan dukungan daya tahan tubuh yang memadai untuk mengatasi kelelahan, kekuatan dan power dibutuhkan untuk melakukan pergerakan baik dengan bola maupun tanpa bola, khususnya saat mendribble bola, mengejar lawan, dan shooting dengan lompatan, sedangkan kelentukan dan kelincahan dibutuhkan untuk dapat melakukan perubahan arah pergerakan dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan, menghindari kejaran lawan, dribbling dan pergerakan lainnya. Harsono (1988:204) menjelaskan, “Komponen fisik beberapa anggota tubuh yang diperlukan oleh cabang olahraga basket adalah: kekuatan otot bahu, kekuatan dan daya tahan otot lengan, kekuatan, daya tahan, kelincahan dan kelentukan otot tungkai.” Komponen kondisi fisik tersebut merupakan komponen kondisi fisik dasar yang harus dimiliki oleh pemain bola basket yang selanjutnya perlu ditingkatkan seperti kelentukan menjadi kelincahan yaitu gabungan dari kelenturan dan kecepatan, power yaitu gabungan dari kekuatan dan kecepatan serta daya tahan umum gabungan dari kemampuan kerja jantung dan pernafasan. Mengacu dari paparan para ahli di atas maka kondisi fisik yang diperlukan oleh seorang pemain bola basket adalah: daya tahan, power dan kelincahan.


  1. Teknik Dasar Bola Basket
Secara teknis, setiap pemain bola basket akan menampilkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk membawa tim memenangkan pertandingan. Pola permainan individu dan tim pun diterapkan. Namun keberhasilan dari suatu penyerangan untuk meraih angka bergantung pada kemampuan individual yang akan menggambarkan kemampuan secara tim. Oleh karena itu setiap pemain bola basket harus menguasai tiga unsur penting dalam teknik bermain bola basket yaitu menangkap dan melempar bola (catch and pass), menggiring bola (dribble) dan menembak (shoot).
Bola basket merupakan suatu cabang olahraga yang memiliki teknik gerakan yang komplek dan memiliki tujuan memasukan bola ke sasaran yang berada di atas lantai setinggi 305 cm yaitu ring. Untuk dapat memainkan bola basket dengan baik dan sempurna diperlukan latihan gerakan teknik secara terus menerus sehingga menimbulkan efisiensi kerja dan latihan yang teratur sehingga dapat menjadikan gerakan menjadi lebih efektif. Pada permainan bola basket untuk mendapatkan gerakan yang efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik yang baik. Adapun teknik dasar tersebut adalah sebagai berikut:

            a.    Teknik Dasar Dribbling
Teknik dasar ini merupakan suatu ciri khas dalam permainan bola basket. Tujuan dari teknik dasar dribbling ini adalah untuk mendekati daerah pertahanan lawan dan dalam usaha untuk mencari kesempatan untuk membuat point. Selain itu dribbling dilakukan untuk menghindar dari tekanan dan cegatan lawan.
Krause (1999:44) menyatakan, “Dribbling is a touch skill, not is sight skill.” Maksudnya dribbling adalah kemampuan menyentuh bola bukan kemampuan melihat bola. Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperolehkan oleh peraturan untuk membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola tersebut sambil dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari. Menggiring bola yang diperbolehkan oleh aturan yang berlaku adalah hanya dengan menggunakan satu tangan saja baik itu tangan kiri ataupun tangan kanan, tetapi tidak diperbolehkan untuk menggiring bola dengan menggunakan dua tangan secara bersama-sama namun harus bergantian antara tangan kanan dengan tangan kiri. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal seorang pemain bola basket harus melatih dribbling atau menggiring bola baik dengan tangan kanan ataupun dengan tangan kiri dengan tingkat level yang sama, sehingga kemampuan atau kemahiran dari tangan kanan atau tangan kiri sama atau seimbang.
Mengenai cara melakukan teknik dasar menggiring bola atau dribbling, Krause (1999:44) menjelaskan sebagai berikut:

The dribble is executed by first extending the elbow and flexing the wrist and fingers. Dribble with the wrist, hand, and a little forearm motion. The ball is controlled by the fingers and pads of the hand (the ball should be kept off the heel of the hand); the fingers are spread comfortably and should be cupped around the ball. Massage the ball, but dribble it firmly.

     
Maksud penjelasan di atas adalah menggiring bola dilakukan melalui gerakan ektensi siku, serta gerakan fleksi pergelangan dan jari-jari tangan. Menggiring bola dengan pergelangan tangan, lengan dan sedikit gerakan lengan bawah. Bola berada dalam kontrol jari-jari tangan dan telapak tangan. (bola harus berada diantara tumit dan lengan). Jari-jari tangan dilebarkan dengan nyaman dan harus menutupi bola. Tekan bola, tetapi menggiring bola dengan kuat.
Adapun pelaksanaan teknik dribbling adalah sebagai berikut: Salah satu kaki ke depan (yang berlawanan dengan tangan yang melakukan dribbling), lutut ditekuk, badan agak condong ke depan, berat badan diantara dua kaki, bola dipantulkan bukan dipukul ke lantai, gerakan tangan mengikuti gerak bola, pergelangan tangan tidak kaku dan sikut sebagai sumbu gerakan, pandangan ke depan, dapat dilakukan dengan di tempat atau mundur dan maju sambil berjalan maupun berlari.

b.  Teknik Dasar Shooting
Shooting atau menembak bola ke arah keranjang adalah merupakan salah satu upaya untuk mencetak angka. Teknik shooting mempunyai berbagai macam variasi. Variasi shooting ini dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan serta keadaan di mana pemain tersebut menerima bola. Untuk selanjutnya dapat melakukan teknik shooting.
Teknik ini harus dilakukan berulang-ulang dan berkali-kali. Latihan shooting ini dilakukan setiap kali ada kesempatan sehingga dapat menimbulkan otomatisasi gerakan. Teknik ini merupakan teknik yang penting karena tujuan permainan bola basket itu sendiri adalah untuk memasukan bola sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan. Teknik ini merupakan tujuan terakhir dari sebuah serangan. Adapun cara melakukan teknik shooting (set shot) adalah sebagai berikut:
a)      Sikap Awal: kedua kaki sejajar atau salah satu kaki ke depan, bola dipegang oleh dua tangan di depan atas kepala, jari-jari tangan direnggangkan untuk menguasai bola, letak tangan kiri di samping bola berfungsi untuk menjaga bola dan mengimbangi gerakan tangan kanan, sikut kanan dibengkokkan, badan menghadap ke ke depan (sasaran/ring),
b)     Sikap Pelaksanaan: Lepaskan bola dari tangan kanan dibantu gerakan pergelangan tangan sambil meluruskan lengan hingga telapak tangan menghadap ke bawah, lutut diluruskan bersamaan dengan gerakan lengan, arah bola melengkung/parabola,
c)      Sikap Akhir: lengan yang melakukan tembakan lurus ke depan atas dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan berat badan ada di depan.

            c.  Teknik Dasar Cacth And Passing
Teknik ini dirasakan perlu sebagai cara untuk mempermudahkan bermain bola basket, maksudnya adalah bola basket sebagai permainan beregu memungkinkan terjadinya kerjasama antar anggota tim, salah satunya yaitu dengan teknik catching and passing selanjutnya dalam teknik catching istilah yang biasa digunakan adalah menerima bola. Krause (1999:42) menjelaskan sebagai berikut:

There are three methods of catching the ball. The first is with two hands up (thumbs together), used when the pass is near the middle of the body and above the waist. The second is with two hands down (thumbs apart), used when the pass is near the middle of the body and below the waist. The third method is the block and tuck, used when the pass is to either side of the body. The ball is blocked with one hand tucked with the other hand. Both hands should be placed on the ball immediately.

Apabila teknik dasar tersebut telah di kuasai dengan baik oleh seorang pemain, maka barulah ia dapat bermain basket dengan baik, tetapi untuk dapat lebih meningkatkan penguasaan teknik yang lebih tinggi haruslah ditambah dalam hal pengulangan latihan (drill), sehingga gerakan tersebut dapat menjadi gerakan yang otomatis.
Adapun pelaksanaan teknik catch dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:
a)      Sikap awal: berdiri dengan kaki sejajar selebar bahu, kedua lutut ditekuk, pandangan ke depan, kedua lengan ditekuk ke samping di depan dada.
b)      Sikap pelaksanaan: kedua lengan diluruskan saat bola semakin dekat, diikuti gerak bola sambil menangkapnya oleh kedua tangan di depan dada,
c)      Sikap akhir: memegang bola dengan kedua tangan di depan dada dalam keadaan terlindungi oleh badan (ball close on body) dengan menjaga keseimbangan.
Adapun pelaksanaan teknik passing dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:
a)      Sikap awal: memegang bola dengan dua tangan, siku dibengkokkan ke samping sehingga bola dekat dengan dada, sikap kaki sejajar atau jaraknya selebar bahu, lutut ditekuk, badan condong ke depan dan keseimbangan.
b)      Sikap pelaksanaan: dorong bola ke depan dengan dua tangan sambil meluruskan lengan dan akhiri dengan lecutan pergelangan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke luar, arah bola sesuai kebutuhan,
c)      Sikap akhir: sesuai dengan irama gerakan melepaskan bola dari tangan, maka berat badan pindah ke depan.

              d.     Footwork (Kerja Kaki)
            Agar sebuah penyerangan menjadi lebih efektif, seorang pemain bola basket  harus meningkatkan pergerakan dan kecepatan kaki. Semakin efisien langkah kaki bergerak maka semakin baik hasilnya. Dengan footwork yang baik, maka pemain bola basket akan dapat membuat lawannya mati langkah.
Footwork dalam olahraga bola basket mempunyai peranan yang cukup penting, terutama untuk pergerakan dengan membawa bola. Dengan kemampuan footwork yang baik, maka seorang pemain bola basket akan dengan mudah melakukan berbagai gerakan, baik saat akan melakukan shooting, dribbling maupun passing.

Permainan Bola Basket

Kata dasar dari permainan adalah main. Kata main menurut Poerwadarminta (1984:620) berarti, “Perbuatan untuk menyenangkan hati (yang dilak...