Kata dasar dari permainan adalah main. Kata
main menurut Poerwadarminta (1984:620) berarti, “Perbuatan untuk menyenangkan
hati (yang dilakukan dengan alat-alat atau tidak).” Kata kerja dari permainan menurut
Poerwadarminta (1984:620) adalah bermain yang berarti, “Melakukan sesuatu
(dengan alat dan sebagainya) untuk bersenang-senang; berbuat sesuatu dengan
bersenang-senang saja.” Kemudian Sukintaka (1991:1) menyatakan bahwa, “Bermain
merupakan kata kerja sedangkan permainan merupakan kata benda. Individu bermain
berarti individu mengerjakan suatu permainan, sedangkan permainan merupakan
sesuatu yang dikenai kerja bermain.” Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa
permainan merupakan kata benda yang menunjukkan suatu kegiatan baik bersifat
fisik maupun psikis, menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat, dan
dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Olahraga bola basket termasuk dalam olahraga
permainan, karena ada alat atau objek yang digunakan untuk bermain yaitu bola
dan aktivitas bermain yang dilakukan dapat memberikan kesenangan.
Olahraga
bola basket merupakan suatu permainan beregu yang menuntut kerjasama dari tiap
anggota dalam satu tim. Kerjasama
tersebut dilakukan melalui penggunaan taktik dan strategi dengan cara mengoper
bola dari satu pemain ke pemain lainnya. Olahraga bola basket sebagai permainan
ditunjukkan dengan penggunaan alat berupa bola basket yang dimainkan dengan
cara dipantul-pantulkan dan dilempar. Tujuan utama dari permainan ini adalah
memasukkan bola ke keranjang lawan dengan sebanyak-banyaknya dan menjaga
keranjang sendiri dari serangan lawan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam
dokumen PERBASI (1995:15) sebagai berikut:
Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas
5 orang pemain. Tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang regu
lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/score. Bola
boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan/didribble ke segala arah, sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa permainan
bola basket merupakan permainan beregu dan menggunakan bola sebagai alat
permainannya dengan tujuan memasukkan bola ke keranjang lawan melalui
penggunaan teknik, taktik dan strategi bermain.
- Karakteristik Permainan Bola Basket
Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga
permainan yang dimainkan oleh dua tim yang berlawanan, setiap tim terdiri dari
12 pemain, masing-masing tim menurunkan 5 orang pemain yang pertama bermain di
lapangan. Setiap tim berusaha membuat skor dengan cara memasukkan bola ke
keranjang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha mencegah lawan untuk memasukkan
bola.
Permainan bola basket mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
- Dimainkan secara beregu
- Menggunakan bola basket sebagai
alat atau objek permainannya
- Menggunakan ring atau keranjang
sebagai sasaran tembak untuk menghasilkan angka
- Bola dimainkan dengan cara
dipantulkan ke lantai, dilempar atau dioper, dan digelindingkan.
- Mempunyai peraturan permainan yang
berbeda dengan permainan lainnya.
Permainan bola basket termasuk ke dalam cabang olahraga
yang memiliki gerakan yang komplek, karena aktivitasnya meliputi gerakan
seluruh tubuh dan anggota badan, yaitu kaki, tangan, serta togok badan yang
secara bersama seluruhnya aktif. Seperti saat melakukan dribbling, kaki terus bergerak searah pergerakan, tangan
memantul-mantulkan bola, togok berfungsi sebagai penyeimbang pergerakan kaki
dan tangan. Gerakan tersebut dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu.
Pola gerak dasar dari olahraga bola basket adalah
berlari, melompat dan berjalan. Pola gerak tersebut relatif dominan digunakan
dalam permainan bola basket, seperti pola gerak dasar berjalan dilakukan pada
saat mendribble bola dan mengatur posisi sesuai strategi yang diterapkan. Pola
gerak lari dilakukan pada saat mendribble bola, mengatur posisi sesuai strategi
yang diterapkan, dan mengejar lawan yang membawa bola. Pola gerak melompat
dilakukan pada saat melakukan tembakan dan menghalangi lawan yang akan
melakukan tembakan.
- Antropometrik Tubuh Dalam Cabang Olahraga Bola Basket
Secara antropometrik,
tinggi badan pemain bola basket di Indonesia cenderung di bawah rata-rata
pemain bola basket di negara-negara lainnya, sehingga secara postur tubuh saja
pemain-pemain bola basket di Indonesia relatif berada di bawah pemain dari
negara-negara di kawasan Asia apalagi dibandingkan dengan pemain-pemain bola
basket yang bermain dalam kompetisi NBA di Amerika.
Kekurangan secara
antropometik yang dimiliki pemain bola basket di Indonesia merupakan kenyataan dan
kondisi yang harus diterima. Namun hal ini tidak berarti segalanya menjadi
sia–sia, karena hasil dan prestasi dalam olahraga bola basket tidak hanya
ditentukan oleh faktor antropometrik saja, tetapi mencakup banyak faktor
diantaranya kualitas fisik, teknik, taktik, dan mental.
Aspek antropometrik sebagai salah satu kriteria dalam
pemanduan bakat dan potensi atlet dalam suatu cabang olahraga menggambarkan
tentang kesesuaian antara bentuk, tinggi dan berat badan dengan tuntutan cabang
olahraga. Hal ini dilakukan agar kendala dan hambatan secara antropometrik
dapat diminimalisasi, sehingga prestasi dapat dicapai secara maksimal. Mengenai
antropometrik dijelaskan oleh Kretshcmer (t.t.) dalam Nurhasan (2000:43)
sebagai berikut:
1.
Tipe Piknis, ciri-cirinya
adalah:
a.
Badan agak pendek
b.
Dada membulat, perut besar,
bahu tidak lebar.
c.
Leher pendek dan kuat
d.
Lengan dan kaki agak lemah
e.
Banyak lemak, sehingga
otot-otot dan tulang-tulangnya tidak tampak nyata.
2.
Tipe Leptosom, ciri-cirinya
adalah:
a.
Badan langsing kurus
b.
Rongga dada kecil, sempit pipih
c.
Lengan dan tungkai kurus
d.
Muka bulat telur
e.
Berat badan relatif kurang
3.
Tipe Atletis, ciri-cirinya
adalah:
a.
Tulang-tulang dan otot nampak
kuat
b.
Badan kokoh dan tegap
c.
Tinggi badan cukupan
d.
Bahu lebar dan dada besar serta
kuat
e.
Muka bulat telur, badan lebih
pendek dari tipe leptosom.
4.
Tipe Diplatis, tipe ini
merupakan penyimpangan dari ketiga tipe di atas dan memiliki ciri-ciri yang
khas yaitu menyimpang dari konstitusi normal.
Dari tipe-tipe yang telah dijelaskan di atas, dapat
dilihat bahwa tipe atletis adalah tipe yang cocok untuk pemain bola basket,
karena dalam setiap olahraga khususnya olahraga bola basket memerlukan tubuh
yang memiliki bentuk badan yang kuat, kokoh, tegap dan tinggi.
- Kondisi Fisik Pemain Bola Basket
Aspek kondisi fisik merupakan aspek
yang paling mendasar bagi pengembangan aspek-aspek lainnya dan memberikan
peranan yang sangat penting dalam pencapaian suatu prestasi olahraga. Hal ini
oleh Harsono (1988:153) dijelaskan, “Sukses dalam olahraga sering menuntut
keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin
jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan prestasi atlet.” Kemudian Sajoto (1988:16) mengemukakan, “Kondisi
fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha
peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan
yang tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi.”
Secara umum kondisi fisik yang perlu dimiliki dan
dilatih secara seksama terdiri dari beberapa komponen, Harsono (1988:100)
menyebutkan, “Beberapa komponen kondisi fisik yang perlu diperhatikan untuk
dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kekuatan otot (strength), kelentukan (fleksibility), kecepatan, stamina,
kelincahan (agility) dan power.” Hal
ini didasarkan pada tuntutan setiap cabang olahraga yang umumnya membutuhkan
daya tahan, kekuatan, kecepatan dan kelentukan serta gabungan dari komponen fisik
tersebut.
Penjelasan di atas menegaskan bahwa kondisi fisik
merupakan bagian yang paling mendasar dalam usaha meningkatkan prestasi seorang
atlet. Oleh karena itu dalam proses pelatihan cabang olahraga khususnya bola
basket perlu adanya penekanan pada aspek fisik dengan tidak mengenyampingkan
kondisi-kondisi lainnya seperti teknik, taktik dan mental. Hal ini didasarkan
pada tuntutan olahraga bola basket yang dinamis dan membutuhkan penguasaan
keterampilan yang sempurna sehingga faktor fisik menjadi sangat penting untuk
mendukungnya.
Kondisi fisik yang diperlukan oleh seorang pemain bola
basket adalah daya tahan umum, kekuatan, power, kelentukan dan kelincahan. Hal
ini didasarkan pada tuntutan olahraga bola basket, seperti daya tahan umum
dibutuhkan karena permainan bola basket dilakukan dalam waktu yang relatif lama
dan pergerakan yang dinamis sehingga membutuhkan dukungan daya tahan tubuh yang
memadai untuk mengatasi kelelahan, kekuatan dan power dibutuhkan untuk
melakukan pergerakan baik dengan bola maupun tanpa bola, khususnya saat
mendribble bola, mengejar lawan, dan shooting
dengan lompatan, sedangkan kelentukan dan kelincahan dibutuhkan untuk dapat
melakukan perubahan arah pergerakan dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan
keseimbangan, menghindari kejaran lawan, dribbling
dan pergerakan lainnya. Harsono (1988:204) menjelaskan, “Komponen fisik
beberapa anggota tubuh yang diperlukan oleh cabang olahraga basket adalah:
kekuatan otot bahu, kekuatan dan daya tahan otot lengan, kekuatan, daya tahan,
kelincahan dan kelentukan otot tungkai.” Komponen kondisi fisik tersebut
merupakan komponen kondisi fisik dasar yang harus dimiliki oleh pemain bola
basket yang selanjutnya perlu ditingkatkan seperti kelentukan menjadi
kelincahan yaitu gabungan dari kelenturan dan kecepatan, power yaitu gabungan
dari kekuatan dan kecepatan serta daya tahan umum gabungan dari kemampuan kerja
jantung dan pernafasan. Mengacu dari paparan para ahli di atas maka kondisi
fisik yang diperlukan oleh seorang pemain bola basket adalah: daya tahan, power
dan kelincahan.
- Teknik Dasar Bola Basket
Secara teknis, setiap pemain bola basket akan
menampilkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk membawa tim memenangkan
pertandingan. Pola permainan individu dan tim pun diterapkan. Namun keberhasilan
dari suatu penyerangan untuk meraih angka bergantung pada kemampuan individual
yang akan menggambarkan kemampuan secara tim. Oleh karena itu setiap pemain
bola basket harus menguasai tiga unsur penting dalam teknik bermain bola basket
yaitu menangkap dan melempar bola (catch and pass), menggiring bola (dribble)
dan menembak (shoot).
Bola basket merupakan suatu cabang olahraga yang
memiliki teknik gerakan yang komplek dan memiliki tujuan memasukan bola ke
sasaran yang berada di atas lantai setinggi 305 cm yaitu ring. Untuk dapat
memainkan bola basket dengan baik dan sempurna diperlukan latihan gerakan
teknik secara terus menerus sehingga menimbulkan efisiensi kerja dan latihan
yang teratur sehingga dapat menjadikan gerakan menjadi lebih efektif. Pada permainan
bola basket untuk mendapatkan gerakan yang efektif dan efisien perlu didasarkan
pada penguasaan teknik yang baik. Adapun teknik dasar tersebut adalah sebagai
berikut:
a.
Teknik Dasar Dribbling
Teknik dasar ini merupakan suatu ciri khas dalam
permainan bola basket. Tujuan dari teknik dasar dribbling ini adalah untuk mendekati daerah pertahanan lawan dan
dalam usaha untuk mencari kesempatan untuk membuat point. Selain itu dribbling dilakukan untuk menghindar
dari tekanan dan cegatan lawan.
Krause (1999:44) menyatakan, “Dribbling is a touch skill, not is sight skill.” Maksudnya dribbling adalah kemampuan menyentuh
bola bukan kemampuan melihat bola. Menggiring bola adalah salah satu cara yang
diperolehkan oleh peraturan untuk membawa bola lebih dari satu langkah, asal
bola tersebut sambil dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari. Menggiring
bola yang diperbolehkan oleh aturan yang berlaku adalah hanya dengan
menggunakan satu tangan saja baik itu tangan kiri ataupun tangan kanan, tetapi
tidak diperbolehkan untuk menggiring bola dengan menggunakan dua tangan secara
bersama-sama namun harus bergantian antara tangan kanan dengan tangan kiri.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal seorang pemain bola basket harus melatih dribbling atau menggiring bola baik dengan
tangan kanan ataupun dengan tangan kiri dengan tingkat level yang sama,
sehingga kemampuan atau kemahiran dari tangan kanan atau tangan kiri sama atau
seimbang.
Mengenai cara melakukan teknik dasar menggiring bola
atau dribbling, Krause (1999:44)
menjelaskan sebagai berikut:
The dribble is executed by first extending the
elbow and flexing the wrist and fingers. Dribble with the wrist, hand, and a
little forearm motion. The ball is controlled by the fingers and pads of the
hand (the ball should be kept off the heel of the hand); the fingers are spread
comfortably and should be cupped around the ball. Massage the ball, but dribble
it firmly.
Maksud
penjelasan di atas adalah menggiring bola dilakukan melalui gerakan ektensi
siku, serta gerakan fleksi pergelangan dan jari-jari tangan. Menggiring bola
dengan pergelangan tangan, lengan dan sedikit gerakan lengan bawah. Bola berada
dalam kontrol jari-jari tangan dan telapak tangan. (bola harus berada diantara
tumit dan lengan). Jari-jari tangan dilebarkan dengan nyaman dan harus menutupi
bola. Tekan bola, tetapi menggiring bola dengan kuat.
Adapun pelaksanaan teknik dribbling adalah sebagai berikut: Salah satu kaki ke depan (yang
berlawanan dengan tangan yang melakukan dribbling),
lutut ditekuk, badan agak condong ke depan, berat badan diantara dua kaki, bola
dipantulkan bukan dipukul ke lantai, gerakan tangan mengikuti gerak bola,
pergelangan tangan tidak kaku dan sikut sebagai sumbu gerakan, pandangan ke
depan, dapat dilakukan dengan di tempat atau mundur dan maju sambil berjalan
maupun berlari.
b. Teknik Dasar Shooting
Shooting atau menembak bola ke arah keranjang adalah merupakan salah satu
upaya untuk mencetak angka. Teknik shooting
mempunyai berbagai macam variasi. Variasi shooting
ini dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan serta keadaan di mana pemain
tersebut menerima bola. Untuk selanjutnya dapat melakukan teknik shooting.
Teknik ini harus dilakukan berulang-ulang dan
berkali-kali. Latihan shooting ini
dilakukan setiap kali ada kesempatan sehingga dapat menimbulkan otomatisasi
gerakan. Teknik ini merupakan teknik yang penting karena tujuan permainan bola
basket itu sendiri adalah untuk memasukan bola sebanyak-banyaknya ke keranjang
lawan. Teknik ini merupakan tujuan terakhir dari sebuah serangan. Adapun cara
melakukan teknik shooting (set shot)
adalah sebagai berikut:
a)
Sikap Awal: kedua kaki sejajar
atau salah satu kaki ke depan, bola dipegang oleh dua tangan di depan atas
kepala, jari-jari tangan direnggangkan untuk menguasai bola, letak tangan kiri
di samping bola berfungsi untuk menjaga bola dan mengimbangi gerakan tangan
kanan, sikut kanan dibengkokkan, badan menghadap ke ke depan (sasaran/ring),
b)
Sikap Pelaksanaan: Lepaskan
bola dari tangan kanan dibantu gerakan pergelangan tangan sambil meluruskan
lengan hingga telapak tangan menghadap ke bawah, lutut diluruskan bersamaan
dengan gerakan lengan, arah bola melengkung/parabola,
c)
Sikap Akhir: lengan yang
melakukan tembakan lurus ke depan atas dengan telapak tangan menghadap ke bawah
dan berat badan ada di depan.
c. Teknik Dasar Cacth And Passing
Teknik ini dirasakan perlu sebagai cara untuk
mempermudahkan bermain bola basket, maksudnya adalah bola basket sebagai
permainan beregu memungkinkan terjadinya kerjasama antar anggota tim, salah
satunya yaitu dengan teknik catching and passing
selanjutnya dalam teknik catching istilah yang biasa digunakan adalah menerima
bola. Krause (1999:42) menjelaskan sebagai berikut:
There are three methods of
catching the ball. The first is with two hands up (thumbs together), used when
the pass is near the middle of the body and above the waist. The second is with
two hands down (thumbs apart), used when the pass is near the middle of the
body and below the waist. The third method is the block and tuck, used when the
pass is to either side of the body. The ball is blocked with one hand tucked
with the other hand. Both hands should be placed on the ball immediately.
Apabila teknik dasar tersebut telah di kuasai dengan
baik oleh seorang pemain, maka barulah ia dapat bermain basket dengan baik,
tetapi untuk dapat lebih meningkatkan penguasaan teknik yang lebih tinggi
haruslah ditambah dalam hal pengulangan latihan (drill), sehingga gerakan tersebut dapat menjadi gerakan yang
otomatis.
Adapun pelaksanaan teknik catch dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:
a)
Sikap awal: berdiri dengan kaki
sejajar selebar bahu, kedua lutut ditekuk, pandangan ke depan, kedua lengan
ditekuk ke samping di depan dada.
b)
Sikap pelaksanaan: kedua lengan
diluruskan saat bola semakin dekat, diikuti gerak bola sambil menangkapnya oleh
kedua tangan di depan dada,
c)
Sikap akhir: memegang bola
dengan kedua tangan di depan dada dalam keadaan terlindungi oleh badan (ball
close on body) dengan menjaga keseimbangan.
Adapun pelaksanaan teknik passing dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:
a)
Sikap awal: memegang bola
dengan dua tangan, siku dibengkokkan ke samping sehingga bola dekat dengan
dada, sikap kaki sejajar atau jaraknya selebar bahu, lutut ditekuk, badan
condong ke depan dan keseimbangan.
b)
Sikap pelaksanaan: dorong bola
ke depan dengan dua tangan sambil meluruskan lengan dan akhiri dengan lecutan
pergelangan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke luar, arah bola sesuai
kebutuhan,
c)
Sikap akhir: sesuai dengan
irama gerakan melepaskan bola dari tangan, maka berat badan pindah ke depan.
d.
Footwork (Kerja Kaki)
Agar sebuah
penyerangan menjadi lebih efektif, seorang pemain bola basket harus meningkatkan pergerakan dan kecepatan
kaki. Semakin efisien langkah kaki bergerak maka semakin baik hasilnya. Dengan footwork yang baik, maka pemain bola
basket akan dapat membuat lawannya mati langkah.
Footwork dalam olahraga bola basket mempunyai peranan yang cukup penting,
terutama untuk pergerakan dengan membawa bola. Dengan kemampuan footwork yang baik, maka seorang pemain
bola basket akan dengan mudah melakukan berbagai gerakan, baik saat akan
melakukan shooting, dribbling maupun passing.